12/07/2009
Stop Ilegal Fishing Untuk Kesejahteraan Masyarakat
Stop ilegal fishing atau stop penangkapan ikan secara ilegal merupakan upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan kelestarian dan keberadaan sumberdaya ikan di Indonesia. Kerugian negara akibat penangkapan ikan secara ilegal (ilegal fishing) yang dilakukan oleh kapal-kapal asing di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI) disinyalir meningkat setiap tahun, seiring dengan banyaknya kasus pelanggaran eksploitasi di sektor perikanan. Dari data yang diperoleh, saat ini negara kehilangan 6 juta ton sumberdaya ikan dengan kerugian sekitar 30 Trilyun Rupiah akibat pencurian hasil laut.
11/26/2009
Idul Adha, Menuju Suatu Titik Terbaik
Bahagia Terasa Fitrah Kembali Melekat
Idul Adha, Menuju Suatu Titik Terbaik... Idul Adha ini kita jadikan proses menuju suatu titik mendekati kesempurnaan, menghilangkan dan mengubur dalam-dalam sifat hewan dalam diri, dan membuka ruang-ruang menuju terciptanya sifat-sifat malaikat dalam hidup.
The Small Family Green Blue Phinisi, mengucapkan Selamat Merayakan Idul Adha bagi Sobat-Sobat yang Merayakannya
Silahkan mengisi kolom di bawah untuk saling mengirim ucapan kepada Sobat-Sobat Green Blue Phinisi yang lain
Idul Adha, Menuju Suatu Titik Terbaik... Idul Adha ini kita jadikan proses menuju suatu titik mendekati kesempurnaan, menghilangkan dan mengubur dalam-dalam sifat hewan dalam diri, dan membuka ruang-ruang menuju terciptanya sifat-sifat malaikat dalam hidup.
The Small Family Green Blue Phinisi, mengucapkan Selamat Merayakan Idul Adha bagi Sobat-Sobat yang Merayakannya
Silahkan mengisi kolom di bawah untuk saling mengirim ucapan kepada Sobat-Sobat Green Blue Phinisi yang lain
10/30/2009
SALINITAS OPTIMUM UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN UDANG VANNAMEI
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui salinitas optimum terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Hewan uji yang digunakan adalah larva udang vannamei fase nauplius. Wadah yang digunakan adalah akuarium kaca berukuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing 50 x 35 x 35 cm sebanyak 12 buah, yang diisi air laut 40 L dan masing-masing dilengkapi dengan peralatan aerasi.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan setiap perlakuan memiliki tiga ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah pengaruh salinitas media, yaitu 28 ppt, 30 ppt, 32 ppt dan 34 ppt. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam. Oleh karena hasilnya memperlihatkan pengaruh yang sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey. Untuk mengetahui keeratan hubungan sebagai respon perlakuan digunakan teknik regresi korelasi, sedangkan salinitas optimum diprediksi dengan menurunkan persamaan regresi.
Hasil analisis ragam memperlihatkan bahwa salinitas berpengaruh sangat nyata (p < 0,01) terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH) dan Laju Pertumbuhan Bobot Spesifik Harian (LPBSH) larva udang vannamei(L. vannamei). TKH larva udang vannamei tertinggi dihasilkan pada salinitas 30 dan 32 ppt yakni 38,67% dan terendah pada salinitas 28 ppt yakni 2,33%. LPBSH larva udang vannamei tertinggi dihasilkan pada salinitas 32 ppt yakni 27,14% dan terendah pada 28, 30 dan 34 ppt yaitu 25,34; 25,57 dan 25,34%.
Hubungan antara salinitas dan TKH larva udang vannamei berpola kuadratik menghasilkan persamaan regresi Y = - 4044,6 + 262,96x - 4,2292x2 (r2 = 0,97). Sedangkan hubungan antara salinitas dan LPBSH berpola kubik dengan persamaan regresi Y = 2801,2 - 274,2x + 8,9996x2 - 0,0981x3 (r2 = 0,96). Berdasarkan persamaan tersebut dapat diprediksi bahwa salinitas optimum untuk menghasilkan TKH dan LPBSH maksimal masing-masing berada pada salinitas 31,08 dan 31,02 ppt.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui salinitas optimum terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Hewan uji yang digunakan adalah larva udang vannamei fase nauplius. Wadah yang digunakan adalah akuarium kaca berukuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing 50 x 35 x 35 cm sebanyak 12 buah, yang diisi air laut 40 L dan masing-masing dilengkapi dengan peralatan aerasi.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan setiap perlakuan memiliki tiga ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah pengaruh salinitas media, yaitu 28 ppt, 30 ppt, 32 ppt dan 34 ppt. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam. Oleh karena hasilnya memperlihatkan pengaruh yang sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey. Untuk mengetahui keeratan hubungan sebagai respon perlakuan digunakan teknik regresi korelasi, sedangkan salinitas optimum diprediksi dengan menurunkan persamaan regresi.
Hasil analisis ragam memperlihatkan bahwa salinitas berpengaruh sangat nyata (p < 0,01) terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup (TKH) dan Laju Pertumbuhan Bobot Spesifik Harian (LPBSH) larva udang vannamei(L. vannamei). TKH larva udang vannamei tertinggi dihasilkan pada salinitas 30 dan 32 ppt yakni 38,67% dan terendah pada salinitas 28 ppt yakni 2,33%. LPBSH larva udang vannamei tertinggi dihasilkan pada salinitas 32 ppt yakni 27,14% dan terendah pada 28, 30 dan 34 ppt yaitu 25,34; 25,57 dan 25,34%.
Hubungan antara salinitas dan TKH larva udang vannamei berpola kuadratik menghasilkan persamaan regresi Y = - 4044,6 + 262,96x - 4,2292x2 (r2 = 0,97). Sedangkan hubungan antara salinitas dan LPBSH berpola kubik dengan persamaan regresi Y = 2801,2 - 274,2x + 8,9996x2 - 0,0981x3 (r2 = 0,96). Berdasarkan persamaan tersebut dapat diprediksi bahwa salinitas optimum untuk menghasilkan TKH dan LPBSH maksimal masing-masing berada pada salinitas 31,08 dan 31,02 ppt.
10/08/2009
TERAPI AIR (HYDRO THERAPY)
Terapi dengan menggunakan air atau yang disebut dengan hidroterapi pasti sudah pernah anda dengar. Pada kesempatan ini penulis akan sedikit mengulang agar anda semakin tahu tentang hidroterapi dan manfaatnya untuk kesehatan tubuh kita.
Hidroterapi berasal dari bahasa Yunani (hydro = air, therapiea = pengobatan). Jadi, hidroterapi merupakan pengobatan ilmiah yang menggunakan air. Simon Barunch (1840-1921) dalam Effendy (1987) memiliki teori yang disebut Hukum Barunch, yang mengemukakan bahwa air memiliki daya penenang jika suhu air sama dengan suhu kulit, sedangkan bila suhu air lebih tinggi atau rendah dengan suhu tubuh maka akan memberikan efek stimulasi (merangsang).
Effendy (1987) mengemukakan bahwa terapi air memiliki 7 (tujuh) efek pengobatan terhadap tubuh, yaitu sebagai berikut :
1. Berendam air hangat dan mandi pancuran air hangat dalam waktu singkat berkhasiat menghilangkan rasa lelah dan menghilangkan ketegangan.
2. Berendam atau menyeka tubuh dengan air dingin berefek mendinginkan dan merangsang tubuh atau bagian tubuh, khususnya jika diikuti pijatan tubuh atau perkusi. Air yang dingin akan mengkerutkan pembuluh kapiler.
3. Menyeka dengan air dingin dan air hangat secara bergantian akan merangsang sistem kardiovaskuler.
4. Berendam dalam air atau mandi di pancuran air hangat akan berkhasiat melemaskan semua otot tubuh.
5. Mandi air hangat akan melemaskan jaringan dan berefek pada kapiler-kapiler di kulit, hal ini terjadi karena banyak darah dari jaringan yang akan ditarik menuju kulit. Selain itu, dapat pula menghilangkan rasa nyeri.
6. Mandi dan menyeka dengan air dingin dan air hangat akan menjinakkan syaraf kulit dan syaraf organ-organ intern, yaitu organ yang berkoresponden secara syarafi dengan kulit yang dihangati.
Seorang muslim yang akan melaksanakan ibadah shalat harus bersih dari hadats (hadats besar dan kecil), sehingga ia harus mensucikan dirinya dengan berwudhu jika hadats kecil dan mandi jika hadats besar (junub). Uts. Najati (1986) mengemukakan bahwa wudhu ada 2 (dua) macam, yaitu wudhu lahir dan wudhu batin. Selanjutnya dikatakan bahwa wudhu bukan hanya sekedar membersihkan tubuh dari kotoran, tetapi wudhu juga membersihkan jiwa dari kotoran. Effendy (1987) menambahkan bahwa ternyata wudhu memiliki efek penyegaran (refreshing), membersihkan badan dan jiwa, serta pemulihan tenaga.
Wudhu juga memiliki efek fisiologis, yang dibuktikan bahwa dibasuhnya tubuh air menggunakan air sebanyak 5 (lima) kali sehari akan membantu dalam mengistirahatkan organ-organ tubuh dan meredakan ketegangan fisik dan psikis. Oleh karena itu Rasulullah SAW menyarankan pengikutnya dengan sabdanya : "Apabila engkau sedang marah, maka berwudhulah".
Terapi air ini juga dilakukan pada pembinaan korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA). Hal ini dijelaskan oleh Sundjaja (1983) bahwa seorang remaja yang datang dalam keadaan mabuk, maka perlu disadarkan terlebih dahulu. Penyadaran dilakukan dengan mandi (dimandikan), yaitu mandi seluruh badan yang disebut mandi junub. Penyalahgunaan NAPZA ini telah ditegaskan dalam Al-Quran, bahwa perbuatan ini termasuk perbuatan syetan, sebagaimana firman Allah SWT :
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan (QS. Al-Maidah/5:90)".
Mandi yang dimaksud untuk pengobatan korban NAPZA bukan seperti waktu mandi yang biasa kita lakukan, melainkan mandi pada tengah malam (waktu dini hari). Seperti yang dikatakan oleh Su'dan (1987) bahwa mandi untuk korban penyalahgunaan NAPZA dilakukan pada waktu dini hari (sekitar jam 02.00). Hal ini akan menyebabkan pembuluh darah kulit akan menyempit. Penyempitan pembuluh darah akan memperlancar darah mengalir ke otak, jantung, paru-paru, hati dan ginjal, sehingga organ-organ tersebut memperoleh darah lebih banyak dari biasanya. Selanjutnya dirincikan bahwa dengan banyaknya aliran darah ke hati, maka kerja hati akan lebih baik, yaitu memusnahkan racun narkotik yang ada dalam tubuh dan segera dibuang oleh ginjal. Sehingga mandi dapat memperlancar proses menghilangkan racun (pengaruh narkotik) dalam tubuh korban, yang biasa disebut detox/detoxifikasi dalam dunia kedokteran.
Atau jika anda orang yang memiliki kemampuan materi, sekarang telah ada pil detox dengan harga di atas Rp. 15.000.000, (lima belas juta rupiah) satu butir.
Menurut Ewalt bahwa pasien yang mengalami delirium alkohol, mengalami keresahan, agitasi, overaktif, kecemasan yang akut dan tremor akibat keracunan obat-obatan memperlihatkan respon baik terhadap hidroterapi. Hal ini didukung Prasetyo (1979), terapi nonmedis yang dilakukan di Thailand, yaitu korban narkotika akan diberikan ramuan-ramuan (semacam jamu). Pada saat kesakitan yang merupakan tanda-tanda ketagihan (sakauw), maka mereka dianjurkan untuk sering mandi dengan air dingin.
Contoh lain yang dikemukakan oleh Pranasakti (1988) bahwa pada abad 19 di Jerman ada seorang penderita TBC, bernama Peter Sebastian Kneipp dan dapat sembuh dikarenakan ia berendam di sungai pada malam hari. Walaupun hal ini belum memiliki bukti empiris.
Jadi, air memang merupakan sumber utama kehidupan.Keberadaannya harus dijaga dengan baik dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Menurut peneliti air asal jepang, Masaru emoto mengungkapkan bahwa air harus dimanja, karena air dapat menerima informasi/pesan dari manusia.
Saat sekarang pun kita dapat melihat realita disekeliling kita, terbukti banyaknya pusat kebugaran menggunakan efek air, rumah, kantor atau tempat rekreasi/hiburan, taman yang menggunakan efek air untuk mempengaruhi kejiwaan seseorang, seperti air mancur, sungai/danau buatan, air terjun sampai pada wisata air.
Terakhir, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda dan orang di sekitar anda.
Daftar Bacaan
1. Effendy, E. Wudlu untuk Efisiensi Kerja. Amanah, No. 29, Agustus 1987.
2. Najati, M.Ust. Al6Quran dan Ilmu Jiwa. Penerbit Pustaka, Bandung, 1986.
3. Pranasakti. Kesehatan secara : Ketuhanan, Rokhaniah, Kejiwaan, Alamiah dan Keghaiban. Yogyakarta, 1988.
4. Prasetyo. Di Thailand Morfinis Dirawat dalam Biara. Intisari, Edisi Mei 1979.
5. Su'dan. Penyembuhan Penderita Kecanduan Narkotika di Ponpes Suryalaya. PP. Suryalaya : Tasikmalaya, 1987.
TIPS MENURUNKAN BERAT BADAN
Apakah anda mengalami masalah dengan berat badan?
Masalah berat badan atau kegemukan merupakan mimpi buruk bagi sebagian orang yang ingin berpenampilan baik. Selain itu, kegemukan juga dapat mengganggu kesehatan kita, karena terjadi kelebihan lemak tubuh. Pada kondisi normal, lemak tubuh berfungsi sebagai cadangan energi, pengatur suhu tubuh, pelindung dari trauma dan fungsi fungsi lainnya.
Kegemukan dapat memicu timbulnya beberapa penyakit yang akan menganggu kesehatan kita, seperti Resistensi Insulin, Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi), Peningkatan Kadar Kolesterol (hypercholesterolemia), Stroke, Serangan Jantung, Gagal Jantung, Kanker, Batu Empedu, Radang Sendi (Gout), Osteoporosis dan Gangguan Tidur.
Jadi, masalah berat badan sangat kompleks untuk mengganggu kesehatan tubuh kita. Untuk itu, saya akan menginformasikan beberapa tips menurunkan berat badan.
I Made C. Wirawan memberikan anda 15 tipsnya :
1. “Saya harus bisa!!!” Tanamkan tiga kata itu dalam diri anda sebagai langkah pertama. Walau banyak godaan datang menghadang, asal anda selalu ingat bahwa anda harus bisa menurunkan berat badan maka anda telah berada di jalur yang tepat. Jadikan orang orang yang telah berhasil menurunkan berat badan sebagai motivator anda untuk menundukan godaan yang datang.
2. Sarapan merupakan hal yang wajib dilakukan. Jangan pernah meninggalkan rumah di pagi hari tanpa menyentuh sesuatu untuk dimakan sebab makanan ini akan memberikan anda cukup tenaga untuk beraktifitas seharian. Tidak perlu sarapan makanan yang berat berat, cukup pisang, yogurt, sereal, roti dan lain lain sebab makanan ringan yang mengandung banyak serat dan protein akan memberikan anda rasa kenyang hingga tiba waktunya makan siang.
3. Sediakan waktu sejenak untuk membaca kandungan gizi pada kemasan makanan. Yang perlu diperhatikan disini adalah kalori sebab zat inilah yang sangat berperanan dalam menambah berat badan anda bila dikonsumsi secara berlebihan. Sesuaikan kebutuhan energi/kalori anda dalam sehari dengan catatan yang tertera dalam kemasan tersebut.
4. Jangan melakukan diet. Untuk jangka pendek memang diet akan menurunkan berat badan anda, namun bila diet anda hentikan maka berat badan anda akan bertambah kembali. Makan makanan yang aneh aneh untuk diet atau mengurangi beberapa jenis makanan tidak akan membuat berat badan anda turun. Yang penting dilakukan adalah memilih makanan yang seimbang nilai gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh anda sehingga kalori yang dimakan akan dimanfaatkan secara optimal.
5. Selalu makan secara teratur. Tubuh secara unik akan menurunkan metabolisme bila sedang lapar, hal ini tentu tidak bagus untuk proses penurunan berat badan. Untuk menghindari hal tersebut maka buatlah pola makan harian yang bisa dan rutin anda lakukan setiap hari. Pastikan jadual makan anda tersebut sedikitnya 3 kali sehari.
6. Perbanyak konsumsi serat. Serat sangat penting untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Serat yang kita makan sehari hari berfungsi untuk membantu menurunkan kolesterol dan memperlancar pengosongan saluran pencernaan. Serat juga bisa mempercepat rasa kenyang sehingga secara alami mengurangi porsi makanan yang tidak berguna. Sebagian besar serat mempunyai kandungan air yang tinggi dan kalori yang rendah sehingga sesuai dengan makanan yang kita butuhkan untuk menurunkan berat badan.
7. Makanan sehat selalu menjadi pilihan utama. Pilihlah makanan yang sedikit mengandung lemak jenuh. Perbanyak konsumsi buah buahan dan sayur sayuran. Pilih minyak sayur sebagai sumber lemak karena mengandung lemak tak jenuh dalam porsi tinggi. Makan makanan yang banyak mengandung Omega 3 seperti ikan.
8. Olah raga. Sesuaikan olah raga yang anda pilih dengan kondisi tubuh anda. Salah satu olah raga yang sehat, murah dan bisa dilakukan oleh semua orang adalah jalan kaki. Berjalanlah minimal 5 kilometer sehari. Usahakan selalu untuk menambah jarak anda berjalan. Ingat, olah raga tidak hanya menurunkan berat badan anda tetapi juga membuat tubuh anda lebih sehat.
9. Buang kebiasaan ngemil di malam hari. Ngemil di malam hari akan menghancurkan upaya anda menurunkan berat badan sebab kalori yang anda makan setelah makan malam akan tertimbun di dalam tubuh. Menggosok gigi setelah makan malam turut membantu anda untuk mengurangi keinginan untuk ngemil.
10. Perbanyak konsumsi protein. Memakan makanan yang mengandung protein dalam jumlah banyak akan membuat perut anda kenyang dalam beberapa jam sehingga mengurangi kebutuhan anda akan makanan yang mengandung kalori tinggi.
11. Buang kebiasan buruk yang membuat berat badan anda bertambah dan gantikan dengan kebiasaan yang lebih sehat. Misalnya mengganti gula yang anda gunakan membuat kopi dengan gula yang rendah kalori, menghindari makan gorengan dan lain lain.
12. Jadikan orang orang disekitar anda sebagai motivator. Mereka akan membantu anda memberikan dorongan bila suatu saat anda mengalami kejenuhan dengan program penurunan berat badan yang sedang anda lakukan.
13. Catat setiap perkembangan yang terjadi pada diri anda selama anda mengikuti program penurunan berat badan. Bila perlu bandingkan pencapaian anda dengan pencapaian teman anda yang melakukan program sejenis. Hal ini sekaligus menjadi motivator dalam mencapai tujuan anda menurunkan berat badan.
14. Minum yang cukup. Beberapa ahli gizi mengatakan dengan minum yang cukup maka anda akan terhindar dari makan yang berlebihan. Dianjurkan untuk minum air 6 sampai 8 gelas sehari.
15. Apakah anda ingin menurunkan berat badan sekaligus membuat tubuh sehat? Untuk itu, jangan pernah berpaling dari tujuan anda sebenarnya yaitu menurunkan berat badan. Ingat selalu untuk memotivasi diri sehingga tujuan yang anda inginkan segera tercapai.
Selanjutnya Lina Santy juga akan memberikan anda hal-hal sederhana yang dapat menurunkan berat badan. Di bawah ini, merupakan beberapa langkah yang anda dapat gunakan untuk memaksimalkan proses penurunan berat badan anda.
1. Timbang berat badan Anda setiap hari dan buatlah grafiknya. Dengan melakukan hal ini, Anda akan melihat perkembangan naik turunnya berat tubuh Anda. Dengan melihat catatan ini, Anda bisa melihat apakah hal-hal yang Anda lakukan sudah benar, mana tahu karena melihat perkembangan grafik semakin menurun membuat Anda lebih bersemangat :)
2. Aturlah makanan Anda. Mungkin ini bukan hal utama dalam menurunkan berat badan, tetapi coba hitunglah kalori untuk mengestimasi berapa kalori yang perlu Anda tetapkan untuk menjaga berat Anda. Contohnya bila Anda mempunyai target 1.600 kalori yang masuk ke tubuh Anda perhari, maka alokasikan 400 kalori ke makan pagi, siang dan malam Anda, serta mengunyah snack 200 kalori 2 kali sehari. Kuncinya adalah disiplin dan jangan menyimpang. Setelah beberapa hari Anda akan terbiasa.
3. Memilih camilan yang sehat. Sama seperti anda merencanakan makanan Anda. Kalkulasikan camilan yang masuk ke dalam tubuh Anda. Selipkan camilan 2-3 jam sebelum makan siang dan makan malam. Buah, sayuran, yogurt, buah yang dikeringkan dan makanan sejenis ini adalah pilihan yang tepat.
4. Cari alternatif. Bila Anda menyukai susu, carilah susu yang rendah lemak. Bila Anda menyukai ayam, lebih baik dipanggang daripada digoreng. Kuncinya, Anda tidak perlu berhenti makan makanan kesukaan Anda, Anda hanya perlu mencari alternatif yang rendah kalori.
5. Makanlah secara perlahan, maka Anda akan terkejut berapa banyak makanan yang Anda habiskan dan sudah merasa kenyang. Trik lain, bila Anda merasa makan terlalu banyak dan masih merasa lapar, tunggulah selama 20 menit, maka rasa lapar Anda perlahan menghilang.
6. Pikirkan jangka panjang. Jangan pernah memikirkan untuk menyulap tubuh Anda dalam waktu semalam. Anda bisa saja menurunkan berat Anda secara drastis, tetapi alangkah baiknya berat tubuh Anda tidak naik secepat Anda turunkan. Rencanakan dengan matang dan disiplin pada diet sehat Anda secara bertahap.
7. Berhenti meminum kalori. Kalori pada soda, kopi, teh manis, alkohol, bahkan pada jus yang terlihat sehatpun terkadang mengandung banyak kalori. Air putih adalah minuman tepat untuk membantu menurunkan berat Anda.
8. Membaca artikel mengenai penurunan berat badan. Jika Anda tetap fokus pada tujuan Anda, kemungkinan besar Anda akan mencapai tujuan Anda. Bacalah artikel-artikel yang mengandung kisah sukses menurunkan berat badan, tips menurunkan berat badan, dll yang bisa membangkitkan motivasi Anda.
9. Mulailah latihan selama 5 menit. Bila Anda malas berolahraga maka mulailah latihan kecil selama 5 menit seperti push-up, lari di tempat, skipping, dll. Setelah seminggu, naikan waktu latihan Anda 2 menit menjadi 7 menit, dan lakukan itu setiap minggunya. Setelah beberapa bulan Anda sudah melakukan latihan selama 20-25 menit perhari. Dan itu sudah cukup untuk tubuh Anda.
10. Lewati 3 hari masa terberat Anda. Bila Anda melakukan langkah pada nomor 2 ataupun diet yang telah Anda rencanakan, maka 3 hari pertama perubahan pada pola makan, Anda akan merasa sangat lapar. Bertahanlah sampai 3 hari maka tubuh Anda akan menyesuaikan dan Anda menjadi terbiasa.
Selain itu adu juga jus yang dapat menurunkan berat badan. Resep ini berasal dari resepcampur. Jus tersebut terbuat dari Tomat, wortel, seledri dan jeruk nipis. Jus ini diminum dua kali sehari, yaitu pagi hari saat sebelum sarapan dan malam hari sebelum tidur. Ini rincian bahan dan prosedur kerja pengolahannya :
Bahan : 1 buah tomat, 1 buah wortel/carot, 1 batang seledri (tanpa daun), 1 buah citroen (peras airnya), 2 sdt madu dan 1/4 gelas air.
Cara mengolahnya : Peras 1 buah jeruk nipis, lalu sisihkan. Blander tomat, wortel dan batang seledri sampai halus. Hasil blander tuangkan ke gelas, lalu campurkan dengan air jeruk nipis dan madu, kocok hingga merata. Jus siap untuk diminum, bisa menggunakan sedotan untuk menghindari bau tomat dan mempercepat ampas sayuran itu masuk ke perut.
Atau kunjungi aja www.menurunkanberatbadan.com
10/07/2009
HYDRO THERAPY
Therapy by using water or called hydrotherapy sure you've heard. On this occasion the author will repeat to you a little more to know about hydrotherapy and its benefits for the health of our bodies.
Hydrotherapy comes from the Greek (hydro = water, therapiea = treatment). So, hydrotherapy is a scientific treatment that uses water. Barunch Simon (1840-1921) in Effendy (1987) has a theory called the Law Barunch, which suggests that water has a calming force when the water temperature the same as skin temperature, whereas when higher water temperatures or low body temperature will be providing the stimulating effects.
Effendy (1987) suggests that water treatment has 7 (seven) treatment effects on the body, is as follows:
1. Warm bath and a shower of warm water in a short time efficacious eliminate fatigue and eliminate tension.
2. Bath or wiping the body with cold water cooling and stimulating effect on the body or body part, particularly if followed by a massage or body percussion. Cold water will mengkerutkan capillaries.
3. Wipe with cold water and warm water in turn will stimulate the cardiovascular system.
4. Soaking in water or a shower of warm water will loosen all the muscles potent body.
5. Warm water bath will relax the tissue and the effect on the capillaries in the skin, this is because a lot of blood from the tissue will be drawn into the skin. In addition, can also eliminate the pain.
6. Bath and wipe with cold water and warm water will break the skin nerves and nerve internal organs, namely the corresponding organs of the nerve with a warmed skin.
A Muslim who will perform salaah should be cleared of debris (large and small dirt), so he must purify himself with her ablutions, if a little dirt and grime of a bath if (junub). Uts. Najati (1986) argued that the ruling in a 2 (two) types, namely birth and ablution ablutions interior. Furthermore it is said that ablution is not merely cleanse the body from the dirt, but also clean the ruling in the soul of the dirt. Effendy (1987) adds that it has the effect of refresher ablution (refreshing), clean the body and soul, and energy recovery.
Ablution also have physiological effects, which proved that the water body dibasuhnya use of water by 5 (five) times a day will help in relaxing the body organs and relieve physical and psychological tension. Therefore, the Prophet Muhammad advised his followers with his saying: "When you're angry, then perform ablution".
Water therapy is also done on development of drug abuse, alcohol, psychotropic and other addictive substances (drug). This was explained by Sundjaja (1983) that a teenager who comes in drunk, then the need to experience first. Resuscitation performed with shower (bath), is bathing the entire body called junub bath. Drug abuse has been confirmed in the Qur'an, that these actions including acts of Satan, as the word of Allah SWT:
"O ye who believe, in fact (drinking) wine, gambling, (sacrificing to) idols, raffle fate arrows are abominations, including acts of Satan. So shun in order that you get lucky (Surat al-Maidah / 5:90) ".
Bathing is meant for victims of drug treatment rather than as the usual bath time we do, but a bath in the middle of the night (morning time). As Su'dan (1987) that the bath to be victims of drug abuse during the early morning (around 02.00). This will cause the skin blood vessels to constrict. Narrowing of blood vessels to facilitate blood flow to the brain, heart, lungs, liver and kidneys, so that these organs receive more blood than usual. Further detailed that the amount of blood flow to the liver, the heart will work better, which destroy existing drug toxicity in the body and immediately removed by the kidneys. So that the bath can expedite the process of eliminating toxins (drug effects) in the body of the victim, the so-called detox / detoxifikasi in medicine.
Or if you are someone who has the material capacity, now has no detox pill price above Rp. 15,000,000, (fifteen million rupiah) one point.
According to Ewalt that patients who experienced delirium alcohol, experiencing restlessness, agitation, overactive, anxiety and tremors due to acute drug poisoning showed a good response to hydrotherapy. This is supported Prasetyo (1979), non-medical therapy conducted in Thailand, the victim will be given narcotic potions (kind of herbal medicine). At the time of pain a sign of addiction (sakauw), then they are encouraged to frequent cold showers.
Another example raised by Pranasakti (1988) that the 19th century in Germany there is a TB patient, named Peter Sebastian Kneipp, and can be cured because he was bathing in the river at night. Although this has yet to have empirical evidence.
Thus, water is a major source of kehidupan.Keberadaannya should be maintained properly and used in accordance with needs. According to water researchers from Japan, Masaru Emoto reveals that the water must be spoiled, because water can receive information / messages from people.
As we can now see the reality around us, proved much the gym using the water effects, home, office or place of recreation / entertainment, garden use of water effects to influence one's psyche, like a fountain, river / lake artificial waterfalls to the water tourism.
Finally, this article may be useful for you and those around you.
Reading List
1. Effendy, E. Wudlu for Work Efficiency. Amanah, No. 29, August 1987.
2. Najati, M. Ust. Al6Quran and Life Sciences. Publisher Pustaka, Bandung, 1986.
3. Pranasakti. Health: Godhead, Rokhaniah, psychiatric, Scientific and Keghaiban. Yogyakarta, 1988.
4. Prasetyo. Dope fiend in Thailand maintained in the Monastery. Essence, May 1979 edition.
5. Su'dan. Narcotics Addiction Healing in Patients with Ponpes Suryalaya. PP. Suryalaya: Tasikmalaya, 1987.
10/05/2009
MASIH HARUSKAH KITA PEDULI PADA LINGKUNGAN?
Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup (termasuk manusia dan perilakunya) yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Artinya pengelolaan lingkungan hidup secara baik untuk mendorong pembangunan berkelanjutan sangat penting. Namun, realitas yang terjadi persentase pertumbuhan ekonomi hampir berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan sebagai akibat dari pembangunan, dan hal ini berlangsung secara terus menerus.
Kondisi lingkungan tersebut telah dinyatakan oleh para peneliti dari Massachusetts Institut of Technology (MIT) pada tahun 1972. Hasil penelitiannya diserahkan kepada 100 ahli berbagai bidang ilmu yang tergabung dalam CLUB OF ROME, yang mana dinyatakan bahwa jika kecenderungan dalam mengelola sumberdaya alam dalam rangka pertumbuhan produksi tetap diteruskan seperti masa-masa sebelumnya, maka bumi yang mempunyai batas-batas kemampuan daya dukung, sehingga dalam waktu dekat kehidupan manusia akan mengalami bencana dan krisis besar. Ditambahkan bahwa masih ada waktu untuk memperbaiki keadaan tersebut yaitu dengan melakukan perubahan pada Pandangan dan Tujuan Hidup Manusia yang selama ini berpola Kuantitatif menjadi pola yang lebih Kualitatif.
Berdasarkan penelitian tersebut, maka PBB memprakarsai Konfrensi Lingkungan Hidup pertama SeDunia pada tanggal 5 Juni 1973 di Stockholm (Swedia). Konfrensi tersebut membuka mata dunia akan kepedulian terhadap lingkungan, sehingga pada tanggal tersebut mempunyai arti penting dalam kehidupan umat manusia.
Pola kehidupan manusia yang materialis (Kuantitatif) yang dimaksud diatas akan berdampak terhadap kelestarian sumber daya alam, karena pola tersebut menganggap keberhasilan hidup diukur dan dapat dihitung. Akibatnya, terjadi perburuan harta yang mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebih-lebihan demi pemenuhan keinginan tersebut.
Prof M. Idris Arief dalam makalahnya berjudul "Pembangunan yang Berkelanjutan" mengemukakan bahwa terdapat empat variabel dominan dalam desakan lingkungan, antara lain :
1. Dinamika kependudukan
2. Orientasi kepada pertumbuahn ekonomi yang tinggi
3. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebih-lebihan (over exploitation)
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan terjadinya over exploitation
Jika keempat variabel di atas saling berinteraksi, mengakibatkan munculnya desakan terhadap tata lingkungan (lingkungan fisik maupun nonfisik/sosial) sehingga menyebabkan lingkungan semakin memburuk akibat beban tata lingkungan yang sudah melampaui batas.
Saat ini kondisi lingkungan kita malah sangat memburuk, terjadi perubahan iklim dan pemanasan global yang sangat mengancam eksistensi sumber daya alam dan daya dukung lingkungan. Penyebab utamanya tidak lain oleh aktivitas usaha manusia itu sendiri yang materialis.
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan iklim menyebabkan komposisi kimiawi dari atmosfer sedang mengalami perubahan sejalan dengan penambahan gas rumah kaca. Pemanasan global merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi.
Perubahan iklim akan mempengaruhi seluruh sistem di bumi meliputi ekosistem, struktur komunitas dan populasi, distribusi organisme dan sebagainya. Indikasinya telah menggeser periode musim dari yang biasanya. Musibah terbesarnya perubahan iklim, secara langsung maupun tidak langsung akan mepengaruhi aspek-aspek kehidupan manusia.
Peningkatan suhu bumi dapat terjadi secara alami maupun akibat kemajuan industri yang pesat sehingga menghasilkan gas-gas seperti CO2 (karbondioksida), CH4 (metana), N2O (nitrous oxide), CFCs (chloroflourocarbons) dan VOCs (volatile organic compounds) (Syahailatua, 2007). Meningkatnya kadar gas-gas ini menyebabkan penyerapan energi matahari dan refleksi panas menjadi meningkat dan tersimpan di permukaan bumi. Keadaan ini berlangsung terus menerus sehingga suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Pemanasan global terjadi jika terus bertambahnya konsentrasi rumah kaca (CO2, asam nitrat, metana). Karbondioksida umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas, penggundulan dan pembakaran hutan. Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi indutri, sedang emisi metana disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. CFCs merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca.
Pemanasan global akan menyebabkan perubahan-perubahan lain, seperti erosi pantai dan naiknya permukaan laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibatnya adalah berpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan. Selain itu perubahan iklim yang terjadi akan menyebabkan bencana dasyat seperti gempa bumi, angin topan, siklon dan kekeringan.
Pemanasan yang terjadi di permukaan bumi akan mencairkan es di kutub sehingga memperbanyak volume air laut. Kenaikan tinggi permukaan laut akan membawa dampak buruk bagi manusia, terutama penduduk yang bermukim di daratan rendah, di daerah pantai yang padat penduduk, di delta-delta sungai dan pulau-pulau kecil . Tinggi muka lau di dunia meningkat 10-25 cm selama abad ke-20 dan menurut ilmuan IPCC memprediksi peningkatan selanjutnya 9-88 cm pada abad ke-21 (Wikipedia, 2009). Ditambahkan oleh peneliti Lapan bahwa diperkirakan pada tahun 2070 sekitar 800.000 rumah yang berada di pesisir Indonesia harus di pindahkan dan 2.000 dari 18 ribu pulau di Indonesia akan tenggelam akibat naiknya permukaan laut.
Selain itu, hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan di dunia telah dikuasai manusia. Dalam situasi ini hewan cenderung bermigrasi ke arah kutub atau ke pegunungan. Tumbuhan juga akan merubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitatnya menjadi terlalu hangat. Dalam kondisi seperti ini memungkinkan adanya kepunahan terhadap beberapa spesies/jenis hewan maupun tumbuhan.
Pada Konfrensi Perubahan Iklim VII di Maroko November 2001, wakil PBB untuk program Lingkungan Hidup mengemukakan bahwa panen makanan pokok seperti gandum, beras dan jagung dapat merosot sampai 30% seratus tahun mendatang akibat pemanasan global. Selanjutnya bahwa petani akan beralih tempat olahan ke pegunungan yang lebih sejuk, menyebabkan terdesaknya hutan dan terancamnya kehidupan di hutan, terancamnya mutu serta jumlah suplai air (Assisi, 2007).
Allah Azza Wa Jalla telah memberikan peringatan kepada kita dalam firman-Nya : " Telah tampak kerusakan di laut dan di bumi disebabkan karena tangan manusia, sehingga Allah menumpahkan kepada mereka sebahagian dari akibat yang mereka lakukan agar mereka kembali ke jalan yang benar " (Ar-Rum:41).
Pengendalian Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan tantangan paling serius yang dihadapi di abad ke-21. Sejumlah bukti baru dan kuat telah dikemukakan oleh beberapa ilmuan mengenai pemanasan global yang disebabkan oleh tindakan manusia. Tetapi, tidak ada kata terlambat dalam pengendalian penyebab perubahan iklim dalam menyelamatkan bumi kita.
Dampak yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Contoh di Amerika Serikat, menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitat, mengosongkan lahan/tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara sehingga dapat digunakan spesies-spesies untuk berpindah secara perlahan-lahan disepanjang koridor itu menuju ke habitat yang lebih dingin.
Dua cara untuk memperlambat semakin bertambahnya efek rumah kaca yaitu mencegah karbondioksida (CO2) dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya di tempat lain (menghilangkan karbon); dan mengurangi produksi gas rumah kaca.
Menghilangkan Karbon, menghilangkan karbondioksida dapat dilakukan dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, yang memiliki pertumbuhan relatif cepat dan daya adaptasi tinggi, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis dan menyimpan karbon dalam kayunya (Wikipedia, 2009). Sebaiknya dilakukan rehabilitasi hutan gundul, pembuatan hutan kota dan mengalih fungsikan lahan pertanian non-produktif dengan menanam pepohonan.
Karbondioksida dapat juga dihilangkan secara langsung dengan menginjeksi gas ke sumur minyak. Seperti yang dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, dimana karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas akan ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan (Wikipedia, 2009).
Saat ini penggunaan energi gas menjadi sumber energi, secara tidak langsung mengurangi jumlah karbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepas karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak bumi apalagi batubara. Selain itu, penggunaan energi yang dapat diperbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbondioksida ke udara. Energi nuklir tidak melepas karbondioksida sedikitpun, tetapi penggunaannya sangat kontroversial dengan alasan keselamatan dan bahaya limbahnya.
Dampak perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi memang sangat kompleks, berpengaruh besar terhadap kehidupan makhluk hidup, utamanya manusia. Strategi pencegahan dan meminimalisir bencana tersebut telah di rekomendasikan dari berbagai ilmuan, namun ironisnya goverment dan nongoverment tidak begitu serius bereaksi untuk menyelamatkan bumi. Dampak global ini di beberapa daerah hanya dijadikan program ajang kreasi dan seremonial saja, pelaksanaannya memiliki pesentase yang sangat kecil dari keseluruhan kegiatan dan tidak tanggung-tanggung untuk mengeluarkan dana yang besar.
Dampak global yang terjadi memang belum dirasakan oleh semua umat manusia di planet ini, sehingga upaya pencegahan dan perbaikan belum ditangani secara serius dan maksimal. Tetapi jika semua kekhawatiran ilmuan terjadi, siapa yang harus disalahkan? siapa yang menyebabkan semua ini terjadi? siapa yang harus bertanggung jawab?. Mungkin, hanya pertanyaan dan pernyataan bersalah yang dilontarkan ke beberapa pihak, dan semakin memperburuk keadaan dalam dinamika kehidupan manusia.
Jadi, mulai dari sekarang atau sejak mengetahui dampak perubahan iklim, buatlah kegiatan/aktivitas untuk mencegah semakin bertambahnya konsentrasi gas rumah kaca (karbondioksida, asam nitrat, emisi metana), CFCs dan VOCs di udara. Kegiatan sebaiknya mulai dari lingkungan sekitar, meningkat ke lingkungan lokal dan nasional.
Siapa lagi yang akan menyelamatkan bumi kita, kalo bukan kita yang mulai.
Referensi :
1. Assisi, F. 2006. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim.
2. LAPAN. 2009. Dampak Perubahan Iklim. Bidang Aplikasi Klimatologi dan Lingkungan, Pusfatsatklim LAPAN.
3. Syahailatua, A. 2007. Abstrak Perubahan Iklim Terhadap Kelautan. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta.
4. Wikipedia. 2009. Pemanasan Global. Wikipedia Berbahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. http://www.wikipedia.com
"I have Joined ECO INDONESIA GREEN BLOGGING COMPETITION!"
10/01/2009
CARA MENGHILANGKAN JERAWAT
Tahukah anda apa yang pertama jadi pemikat dalam diri anda? Pasti jawabannya WAJAH anda. Akan tetapi pada wajah sering kedatangan tamu yaitu jerawat, komedo ataupun bintik-bintik yang sangat mengganggu dan mengurangi rasa percaya diri. Pada kaii ini penulis akan memberi anda cara menghilangkan jerawat, yang sering muncul pada saat anda berada pada masa remaja (puber).
Jika anda ingin serius menghilangkan jerawat, bacalah tips EKO PUSPO C dalam pusatgratis.com berikut ini :
1. Mencuci wajah 2 kali sehari
Mencuci wajah 2 kali sehari akan membantu menghilangkan minyak di permukaan kulit kita. Jika kita jarang membersihkannya, maka bakteri penyebab jerawat akan hidup subur di wajah kita. Jangan mencuci wajah apalagi menggosok wajah secara berlebihan karena malah akan meningkatkan produksi minyak sobaceous yang dapat menyebabkan masalah kulit pada wajah. Cucilah wajah 2 kali sehari dengan menggunakan sabun yang lembut.
2. Sesuaikan kosmetik dengan jenis kulit anda
Jika kulit anda berminyak maka gunakanlah kosmetik untuk kulit berminyak, jika kosmetik yang anda gunakan tidak sesuai dengan jenis kulit anda..jerawat akan segera mendatangi kulit wajah anda. Jadi berhati-hatilah dalam memilih kosmetik.
3. sebisa mungkin hindari kosmetik yang berminyak.
secara alami wajah kita akan menmproduksi minyak, bahkan kulit kering sekalipun. Jadi sebisa mungkin hindarilah hindarilah menggunakan kosmetik yang berlebihan karena minyak dan debu akan menjadi media bakteri penyebab jerawat untuk bermukim di wajah kita.
4. Keringkan wajah kita dengan handuk yang bersih setelah cuci muka atau mandi, karena bakteri juga menyukai tempat yang lembab dan hangat.
5. Minum air putih
Hampir 70% kulit kita terdiri dari air, dengan minum air minimal 2 liter sehari, maka kulit kita akan selalu fit dan sehat.
6. gunakan pelembab kulit
Menggunakan pelembab akan membantu menyehatkan kulit kita, terutama dari kulit kering dan pecah2. Namun pelembab disini bukan berarti pelembab yang berminyak..sekarang sudah banyak produk kosmetik yang berbahan dasar air.
7. selalu pastikan kulit anda bersih sebelum tidur.
Selalu cuci muka anda sebelum tidur agar kulit beregenerasi dengan baik.
8. Sering-seringlah makan sayur dan buah.
sayur2an mengandung banyak vitamin yang menyehatkan kulit kita. Perbanyaklah makan sayur atau buah, terutama yang mengandung vitamin E. Dengan kulit yang sehat, maka jerawat akan sukar untuk tumbuh dan berkembang.
9. Tidur yang cukup dan teratur.
Kulit juga sama seperti kita, butuh istirahat. Jadi biasakanlah untuk tidur yang cukup dan teratur. Karena saat kita tidur, kulit akan beregenerasi dan membuang racun2 yang berbahaya sehingga saat kita bangun keesokan harinya kulit kita akan kebali segar.
9/30/2009
SEMBURAN LUMPUR LAPINDO DITETAPKAN MENJADI BENCANA ALAM
Penulis akan mengajak anda untuk kembali mengingat peristiwa semburan lumpur lapindo di tahun 2006. Apakah anda masih ingat?.
Peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di Desa Renokenongo, Kec. Porong, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur, pada tanggal 27 Mei 2006, yang bersamaan dengan gempa berkekuatan 5,9 SR yang melanda Yogyakarta. Peristiwa ini dikenal dengan Semburan Lumpur Panas Lapindo. Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta mempengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur, khususnya di Kab. Sidoarjo.
Volume lumpur lapindo yang dikeluarkan dari dalam perut bumi yang keluar dari perut bumi sekitar 100.000 meter kubik perhari. Sampai pada bulan Agustus 2006, luapan lumpur telah menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Porong, Jabon, dan Tanggulangin, dengan total warga yang dievakuasi sebanyak lebih dari 8.200 jiwa dan tak 25.000 jiwa mengungsi, serta tak kurang 10.426 unit rumah tergenangi lumpur.
Hasil penelitian Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menunjukkan bahwa area luberan lumpur dan sungai Porong telah tercemar oleh logam kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang cukup berbahaya bagi manusia apalagi kadarnya jauh di atas ambang batas. Dan perlu diwaspadai bahwa ternyata lumpur Lapindo dan sedimen Sungai Porong kadar timbal-nya sangat besar yaitu mencapai 146 kali dari ambang batas yang telah ditentukan (>5 Mg/L).
Berdasarkan PP No 41 tahun 1999 ditetapkan bahwa ambang batas PAH yang diizinkan dalam lingkungan adalah 230 µg/m3 atau setara dengan 0,23 µg/m3 atau setara dengan 0,23 µg/kg. Maka dari hasil analisis Walhi di atas diketahui bahwa seluruh titik pengambilan sampel lumpur Lapindo mengandung kadar Chrysene diatas ambang batas.
Berbagai fakta ditemukan bahwa kadar PAH (Chrysene dan Benz(a)anthracene) dalam luapan lumpur Lapindo yang mencapai 2000 kali diatas ambang batas bahkan ada yang lebih dari itu. Maka kandungan PAH tersebut mengancam eksitensi manusia dan lingkungan, karena PAH akan terjadi Bioakumulasi dalam jaringan lemak manusia dan hewan ; kulit merah, iritasi, melepuh, dan kanker kulit jika kontak langsung dengan kulit; Kanker; Permasalahan reproduksi; Membahayakan organ tubuh seperti liver, paru-paru, dan kulit.
Berdasarkan dampak negatif terhadap makhluk hidup dan lingkungan yang ditimbulkan oleh luapan Lumpur Lapindo, maka seyogyanya pihak yang lalai (Lapindo Brantas dan Minarak Lapindo Jaya ) harus bertanggung jawab dengan peristiwa tersebut. Perlu diketahui bahwa kemarin ( 29 September 2009) Tim Pengawas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo pada Dewan Perwakilan Rakyat menetapkan status bencana tersebut. Berdasarkan aspek hukum perdata Tim Pengawas menyatakan bahwa semburan panas Sidoarjo disebabkan oleh fenomena alam, sedangkan pada aspek hukum pidana Kapolda Jawa Timur telah mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan sehingga pidana yang disangkakan kepada Lapido batal demi hukum. Lapindo tidak terbukti melakukan perbuatan melawan hukum. “putusan ini harus dihormati”. Selanjutnya ditambahkan bahwa peristiwa semburan itu, merupakan fenomena alam, sama seperti yang terjadi di beberapa daerah, seperti, Bulungan, Tuban, Bangkalan, Gresik.
Berdasarkan hasil putusan tersebut, penulis beranggapan bahwa dalam penyelesaian hukum bencana ini masih kurang memiliki bukti. Indikatornya akan besarnya dampak negatif yang terjadi terhadap makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya, serta saat pemberian dokumen AMDAL terhadap Lapindo juga perlu dipertanyakan. Bencana ini memang fenomena alam, tapi ada pihak (campur tangan manusia) yang menjadi penyebabnya.
Allah Azza Wa Jalla telah memberikan peringatan kepada kita dalam firman-Nya : "Telah tampak kerusakan di laut dan di bumi disebabkan karena tangan manusia, sehingga Allah menumpahkan kepada mereka sebahagian dari akibat yang mereka lakukan agar mereka kembali ke jalan yang benar" (Ar-Rum:41).
Dengan demikian, putusan Tim Pengawas di DPR ini harus dihormati, karena proses penetapan status bencana pada peristiwa semburan lumpur sesuai UU yang berlaku. Apakah kita juga perlu mempertanyakan UU???????
9/19/2009
RAMADHAN PENUH BERKAH
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Rasulullah SAW bersabda : " Barang siapa yang menyeru kepada petunjuk (kebaikan) maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang mengikutinya, tanpa kurang pahalanya sedikitpun...." (HR. Muslim). Berdasarkan sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, maka pada bulan Ramadhan ini kita mengawali sikap dan prilaku kita ke arah yang lebih baik, menyerukan petunjuk kebaikan kepada sesama muslim, saling membantu sesama muslim dan alhasil kita akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda seperti pahala orang yang mengikuti kebaikan itu.
Ramadhan yang mulia ini akan mengantarkan kita meraih taqwa. Tanda keberhasilan dan kegagalan meraih taqwa tercermin pada semua sikap dan prilaku kita setelah ramadhan. Apakah di bulan ramadhan ini kita telah memohon ampunan Allah Subehanahu Waa Taala akan dosa-dosa kita? apakah kita telah melakukan amalan-amalan yang diserukan pada bulan yang penuh berkah ini?
Sungguh celakalah orang yang sempat mendapatkan ramadhan kemudian tatkala Ramadhan berlalu Allah Subehanu Waa Taala masih juga belum mengampuninya (HR. At Tarmidzi dan Hakim).
Tinggal beberapa menit ataupun detik ke depan Ramadhan akan berlalu, kita sebagai Muslim akan bersedih karena hari-hari indah yang penuh berkah Ramadhan akan meninggalkan kita. Namun, kita harus tetap memohon ampunan-Nya dan berdoa semoga kita diberikan kesehatan dan keselamatan agar tetap semangat dan mendapat hidayah menanti Ramadhan selanjutnya.
Setelah melewati Ramadhan kita dipertemukan 1 Syawal 1430 H, hari Idul Fitri dimana kita diarahkan untuk saling maaf-memaafkan sesama keluarga, sesama tetangga, sesama teman, dan seluruhnya sesama muslim, saling bersilaturrahim agar kita dapat kembali suci (putih) seperti anak bayi yang baru lahir.
Akhir kata, semoga amal ibadah kita saat Ramadhan dan setelah Ramadhan dapat diterima oleh Allah SWT, Amien.
ALLAHU AKBAR...ALLAHU AKBAR...ALLAHU AKBAR...LAA ILAHA ILLALLAH HUALLAHU AKBAR...
ALLAHU AKBAR... WALILLAH ILHAM...
The Small Family Green Blue Phinisi, Leader Street dan Shobat Blog mengucapkan :
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H
"Taqabbalallahu Minna Wa Minkum"
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
9/18/2009
KODOK YANG BERNILAI EKONOMIS
Penurunan populasi kodok hijau di alam akibat penangkapan yang berlebihan memungkinkan introduksi spesies kodok baru. Kodok lembu atau bullfrog (Rana catesbeiana Shaw) merupakan spesies yang memiliki prospek yang baik untuk pengembangan budidaya kodok.
Kodok lembu berasal dari Amerika Utara. Jika dibandingkan dengan kodok lokal, kodok lembu sifatnya lebih jinak, lebih mudah dibudidayakan dan dapat mencapai ukuran yang lebih besar (500 - 600 gram/ekor). Kodok lembu termasuk komoditas perikanan yang bernilai ekonomis, sehingga dapat mencukupi kebutuhan baik dalam domestik maupun ekspor tanpa merusak keseimbangan lingkungan.
Klasifikasi kodok lembu adalah Kingdom : Animal; Phylum : Chordata; Subphylum : Vertebrata; Class : Amphibi; Subclass : Anuromorpha; Super ordo : Salientia; Ordo : Anuras; Subordo : Displasiooela; Family : Ranidae; Subfamily : Raninae; Genus : Rana (True Frog); Spesies : Rana catesbeiana Shaw.
Perbedaan jantan dan betina kodok lembu yaitu warna kulit sekitar kerongkongan hitam kekuningan pada jantan dan betina berwarna putih dengan bintik hitam. Ibu jari kaki bagian depan lebih besar pada jantan sedang betina lebih kecil. Kantung suara pada jantan terletak diantara selaput gendang dan pangkal kaki depan sedangkan betina tidak punya. Ciri khusunya yaitu bunyi yang dikeluarkan oleh jantan sedangkan betina perut membesar pada saat matang kelamin.
Siklus hidup kodok lembu terdiri atas fase telur, berudu (kecebong), percil dan dewasa. Stadia berudu bersifat omnivora termasuk plankton feeder dan pemakan detritus (scavenger). Stadia percil sampai dewasa banyak memakan makanan yang bergerak (seperti serangga, cacing tanah, belatung, ulat dan ikan kecil) atau pakan buatan (pellet).
9/17/2009
PENGAYAAN (EUTROFIKASI) PERAIRAN
Eutrophication is the enrichment of water with nutrients / nutrient of inorganic materials needed by plants and result in increased primary productivity of waters. Nutrient in question is nitrogen (N) and phosphorus (P).
Eutrofikasi adalah pengayaan (enrichment) air dengan nutrien/unsur hara berupa bahan anorganik yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan produktivitas primer perairan. Unsur hara yang dimaksud adalah nitrogen (N) dan fosfor (P).
Eutrofikasi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu artificial atau cultural eutrophication dan natural eutrophication. Artificial (cultural) eutrophication terjadi apabila peningkatan unsur hara di perairan disebabkan oleh aktivitas manusia, sedangkan natural eutrophication jika peningkatan unsur hara diperairan disebabkan aktivitas alam (bukan aktivitas manusia) (1).
Pada sebagian besar danau, fosfor menjadi faktor pembatas karena keberadaannya yang relatif sedikit dibandingkan dengan banyaknya organisme perairan yang membutuhkannya. Peningkatan kanndungan fosfor akan mengakibatkan peningkatan produktivitas perairan.
Pada perairan laut, biasanya nitrogen yang menjadi faktor pembatas pertumbuhan. Perairan yang miskin nitrogen tetapi masih tersedia fosfor, beberapa jenis alga Cyanobacteria (Blue-green alga) masih dapat tumbuh karena mampu mengikat nitrogen bebas.
Di wilayah perkotaan, sumber unsur hara berasal dari industri dan domestik. Detergen merupakan sumber utama penyebab peningkatan fosfor dalam perairan. Pada wilayah pedesaan, sumber utama penyebab meningkatnya kadar fosfor dan nitrogen berasal dari kegiatan pertanian yang menggunakan pupuk dalam jumlah besar (2).
Perilaku nitrogen dalam tanah berbeda dengan prilaku fosfor. Ion nitrat bermuatan negatif bersifat lebih mobile di dalam tanah sehingga jika tidak dimanfaatkan oleh tumbuhan, maka ion tersebut akan larut ke dalam air. Sebaliknya, fosfat berikatan dengan besi (Fe), kalsium (Ca) dan aluminium (Al), mengalami presipitasi yang tak larut (2).
Pengaruh eutrofikasi terhadap perairan yaitu keanekaragaman dan dominansi organisme akuatik berubah, biomassa tumbuhan dan hewan akuatik meningkat, kekeruhan meningkat, kecepatan sedimentasi meningkat dan terbentuk kondisi anoksik.
1. Effendi, H. Telaah Kualitas Air. Bagi pengelolaan sumberdaya dan lingkungan perairan. Kanisius, Yogyakarta, 2003.
2. Mason, C. F. Biology of Freshwater Pollution. Second edition. Longman Scientific and Technical, New York, 1993.
9/15/2009
9/12/2009
Directory
Get updateslanguage="javascript">var btn='17';var
rid='KyoeM57y4w';document.write(unescape("%3Cscript
src='"+(("https:"==document.location.protocol)?"https://":"http://")+"www.thebes
tlinks.com/widget/tbl_widget.js'
type='text/javascript'%3E%3C/script%3E"));!--copyright(c)2009>
9/06/2009
8/27/2009
JADWAL IMSAKIYAH UNTUK WILAYAH SULSEL
Green Blue Phinisi, Leader Street and Hobby Blog Management mengucapkan :
Selamat menunaikan Ibadah Puasa. Semoga amal jariah dan ibadah kita diterima disisiNYA...Amien
8/15/2009
8/12/2009
SUBTITUSI MINYAK JARAK KE PETRODISEL
Pada dasarnya, negara Indonesia masih tergantung dengan penggunaan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi dan energi fosil, dimana sumber tersebut merupakan energi tak terbaharui sehingga ketersediannya kadang tidak menentu. Hal tersebut akan berdampak pada kegiatan ekonomi negara, khusunya di sektor transportasi dan penggunaan tenaga mesin untuk produksi.
Selain itu, krisis ekonomi yang melanda masyarakat dunia mendesak berbagai negara untuk menggali dan memanfaatkan potensi lokal agar dapat menyelamatkan perekonomian negaranya, agar tidak terlalu larut terbawa krisis ekonomi global.
Indonesia sebagai konsumen pengguna bahan bakar minyak harus lebih intensif untuk mengeksplorasi sumber-sumber energi altenatif yang arahnya mendukung kegiatan produksi, sehingga dapat mengurangi ketergantungannya dari minyak bumi dan energi fosil.
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) merupakan komoditi nonpangan sebagai sumber energi terbaharukan (Renewable energy). Minyak nabati dari jarak pagar dapat diolah menjadi bahan bakar pengganti atau subtitusi minyak bumi dan energi fosil, seperti solar, minyak tanah dan minyak bakar.
Pada tahun 2006 pemerintah menetapkan bahwa akan dimulai pemanfaatan jarak pagar sebagai subtitusi solar dan singkong sebagai subtitusi premium. Kedua komoditas ini diharapkan dapat menggantikan 10% pemakaian solar dan 10% pemakaian premium (Kompas, 17 Oktober 2005).
Pengolahan Biodiesel
Sebenarnya penggunaan minyak nabati (biodiesel) sudah dimulai sejak tahun 1898, ketika Rudolf Diesel menciptakan mesin diesel. Ia menggunakan minyak nabati dari kacang tanah (Arachis hipogaea) sebagai bahan bakar mesin dieselnya.
Minyak jarak alami yang biasa disebut Crude Jatropha Curcas Oil (CJCO) dibuat dari daging buah (kernel) Jatropha curcas. Para peneliti menyebut minyak jarak alami dengan nama Straight Jatropha Oil (SJO), Unmodified Vegetable Oil (UVO) atau Straight Jatropha Oil (SJO).
Ekastraksi minyak dari biji jarak pagar dapat menggunakan alat pengepres atau pemerah yang digerakkan dengan tangan manusia maupun mesin. Indonesia yang letak geografisnya terdiri dari beberapa pulau sebaiknya direkomendasikan menggunakan alat pemerah yang dibuat dengan teknologi sederhana. Alasannya, agar alat ini bisa diaplikasikan sendiri oleh masyarakat sebagai program kemandirian agroindustri sehingga dapat meningkatkan independensi suplai bahan bakar karena diproduksi secara lokal. Demikian pula dengan pemeliharaan/budidaya Jatropha curcas.
Emisi Biodiesel
Hampir semua komponen bahan kimia yang ada dalam biodiesel rendah jika dibandingkan dengan petrodiesel (solar). Terkadang biodiesel tidak mengandung senyawa SO2, walaupun ada nilainya relatif kecil (< 15 ppm). Begitupun dengan karbonmonoksida (CO) yang dihasilkan cukup rendah.
Menurut beberapa referensi Belerang merupakan pemicu emisi SPM (Solid Particulate Matter) dan asap hitam. Partikel SPM bersifat karsiogenik atau bahan pemicu sel kanker. Mesin kendaraan yang menggunakan solar menghasilkan emisi SPM lebih banyak jika dibandingkan dengan biodiesel, sehingga biodiesel dapat dikatakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Selain itu, biodiesel juga ramah terhadap mesin, khususnya pada piston karena memiliki pelumasan.
Pemanfaatan Minyak Jarak sebagai Subtitusi Solar
Pemanfaatan minyak jarak pagar (CJCO) sebagai subtitusi solar (petrodiesel) dapat menekan alokasi anggaran pembelian minyak bumi dan energi fosil. Disamping itu, subtitusi tersebut dapat mengurangi emisi yang dihasilkan oleh solar, seperti SO2, CO, NO2, Benzen dan bahan kimia toksik lainnya.
Dalam pengembangan pengelolaan minyak jarak pagar harus lebih serius, sehingga volume subtitusinya ke petrodiesel dapat mencapai 50% (50% biodiesel : 50% petrodiesel). Seperti yang dikemukakan pada paragraf sebelumnya bahwa untuk mencapai target 50% dibutuhkan produksi secara lokal minyak jarak. Produksi minyak jarak dilakukan dibeberapa daerah dengan menggunakan alat produksi yang dibuat secara sederhana agar dapat diaplikasikan sendiri oleh masyarakat. Peranan pemerintah dalam hal ini sangat membantu dalam pengadaan alat produksi sederhana tersebut.
Produksi minyak jarak perlu dipandang penting, karena akan sangat membantu para konsumen bahan bakar diberbagai sektor ekonomi, baik sektor transportasi, pertanian, perikanan, industri pengolahannya dan lain sebagainya. Dari usaha subtitusi tersebut akan membuahkan hasil bahwa kebutuhan bahan pokok untuk masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang relatif murah.
Jadi dibutuhkan peran maupun kebijakan pemerintah yang lebih serius dalam upaya pencapaian memaksimalkan subtitusi biodiesel ke petrodiesel, agar harga bahan bakar lebih terjangkau dan lebih ke arah ramah lingkungan. Selain itu kesiapan dan partisipasi masyarakat juga dibutukan dalam hal penyediaan bahan baku (buah jarak pagar) dan keterampilan dalam proses ekstraksi minyak jarak.
STRATIFIKASI DALAM PERAIRAN TERGENANG
Perairan tergenang merupakan air permukaan (surface water) yang meliputi danau, kolam, waduk (resrvoir), rawa (wetland) dan sebagainya. Perairan tergenang seperti danau, umumnya mengalami stratifikasi dalam badan air secara vertikal akibat adanya perbedaan cahaya, suhu dan perbedaan tingkat kesuburan. Selain disebabkan oleh arus stratifikasi vertikal juga dipengaruhi oleh kedalaman dan musim.
Stratifikasi vertikal kolom air pada perairan tergenang yang diakibatkan oleh intensitas cahaya yang masuk ke perairan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1) Lapisan eufotik, yang merupakan lapisan yang masih mendapat cukup cahaya matahari;
2) Lapisan kompensasi adalah lapisan dengan intensitas cahaya sebesar 1% dari intensitas cahaya permukaan;
3) Lapisan profundal, yaitu lapisan yang terletak di bawah lapisan kompensasi, dengan intensitas cahaya sangat kecil atau bahkan tidak terdapat cahaya (afotik).
Stratifikasi vertikal kolom air yang berdasarkan perbedaan panas (perbedaan suhu) pada setiap kedalaman perairan dikelompokkan menjadi tiga (3) yaitu :
1) Epilimnion merupakan lapisan bagian atas perairan. Lapisan ini bagian yang hangat kolom air, suhu relatif konstan (perubahan suhu sangat kecil secara vertikal). Seluruh massa air di lapisan ini tercampur dengan baik karena pengaruh angin dan gelombang.
2) Metalimnion atau yang sering disebut Termoklin, terletak di bawah lapisan epilimnion. Perubahan suhu dan panas secara vertikal relatif besar pada lapisan ini. Setiap penambahan kedalaman satu meter terjadi penurunan suhu air sekitar 1 oC.
3) Hipolimnion, terletak di bawah lapisan termoklin. Lapisan ini lebih dingin, bercirikan adanya perbedaan suhu secara vertikal relatif kecil. Sifat massa airnya stagnan, tidak mengalami percampuran (mixing) dan memiliki kekentalan air (densitas) yang lebih besar. Pada umumnya di wilayah tropis memiliki perbedaan suhu air permukaan dengan bagian dasar hanya sekitar 2 - 3 oC (1).
Dilihat dari tingkat kesuburan perairan tergenang (danau) maka dapat dibagi menjadi lima (5) kelompok yaitu :
1) Oligotrofik, perairan yang miskin unsur hara dan produktivitas rendah (produktivitas primer dan biomassa rendah). Perairan ini memiliki kadar nitrogen dan fosfor rendah, namun cenderung jenuh dengan oksigen.
2) Mesotrofik, perairan yang memiliki unsur hara dan produktivitas sedang (produktivitas primer dan biomassa sedang). Perairan ini merupakan peralihan antara oligotrofik dan eutrofik.
3) Eutrofik, perairan kaya unsur hara dan produktivitas tinggi. Perairan ini memiliki tingkat kecerahan rendah dan oksigen pada lapisan hipolimnion dapat lebih kecil dari 1 mg/liter.
4) Hiper-eutrofik, perairan dengan kandungan unsur hara dan produktivitas primer sangat tinggi. Pada lapisan hipolimnion tidak terdapat oksigen (kondisi anoksik).
5). Distrofik merupakan jenis perairan yang banyak mengandung bahan organik, seperti humus dan fulfic. Jenis perairan seperti ini (danau) banyak menerima bahan organik dari tumbuhan yang berasal dari daratan sekitarnya, sehingga biasanya memiliki produktivitas primer rendah (2).
Referensi :
1. Effendi, F. Telaah Kualitas Air (Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan). Jakarta, Kanisius (Anggota IKAPI), 2003.
2. Mason, C.F. Biology of Freshwater Pollution. New York, Longman Scientific and Technical, 1993.
8/03/2009
4 MODEL PENGELOLAAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Secara umum model-model pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (PPPK) yang digunakan di beberapa wilayah pesisir yaitu model top-down (inisiasi dan kontrol di pihak pemerintah) atau sentralistik, bottom-up (inisiasi dan kontrol di pihak masyarakat pesisir) atau desentralistik, co-management (kemitraan antara dua pihak berkepentingan terhadap wilayah PPPK, misalnya antara masyarakat dan pemerintah), dan pengelolaan terpadu yang melibatkan unsur-unsur yang memiliki kepentingan terhadap sumberdaya wilayah PPPK.
Model pengelolaan wilayah PPPK top-down lebih cendrung digunakan pada negara berkembang karena kuatnya pemerintah dalam mengelola aset strategisnya (1). Model top-down bertumpu pada format perencanaan, metode pelaksanaan dan manfaatnya di pusatkan ke pemerintah nasional dan pemerintah daerah melaksanakan program tersebut. Pemerintah nasional membagi rata manfaat pengelolaan sumberdaya wilayah PPPK ke pemerintah daerah, walau daerha tidak memiliki wilayah pesisir.
Kelemehan model top-down adalah minimnya muatan karakter lokal (kearifan lokal) di dalam pelaksanaanya sehingga seringkali berbenturan dengan realita dan masalah yang ada. Benturan tersebut berakibat terjadi dualisme pengelolaan yaitu pengelolaan berbasis masyarakat yang telah berlangsung sejak dulu dengan konsep top-down. Sedangkan hal positif model ini yaitu besarnya persediaan pendanaan dan efektifnya instrumen pengelolaan, seperti pengawasan dan penegakan hukum.
Model bottom-up adalah model pengelolaan yang telah lama digunakan oleh sebagian besar masyarakat PPPK yang memiliki hak tradisional dan begitu kuat diakui. Saat sekarang model pengelolaan berbasis masyarakat ini masih ada, seperti sistem pengelolaan sasi, ondoapi, lebak bulung, panglima laot atau sistem ponggawa-sawi di Sulawesi Selatan (2).
Kelemahan model bottom-up adalah mengenai pertanyaan tentang kesejahteraan masyarakat PPPK, instrumen yang tersedia makin sulit melakukan penegakan hukum yang disepakati (3), legalitasnya masih sulit dipenuhi landasannya, hanya sedikit masyarakat yang memahami prinsip pengelolaan model ini. Kelebihan model ini adalah dibentuk oleh masyarakat PPTK sendiri dimana pelaksanaannya berdasarkan sistem norma, kepatuhan dan loyalitas.
Model pengelolaan Co-management yang berpola kemitraan, menganggap masyarakat PPPK dan pemerintah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang sumberdaya wilayah PPPK. Model ini menitikberatkan bahwa masyarakat harus berkelompok sehingga koordinasi, pemilihan prioritas dan pengambilan keputusan lebih akomodatif dalam meminimalkan bias dalam pencapaian tujuan. Proses dalam model ini biasa lebih menyita banyak waktu untuk tawar-menawar antara pihak pemerintah dan kelompok tentang hal-hal penting yang akan disepakati, sehingga kedua pihak ini seringkali sulit disinergikan.
Model yang terakhir adalah model pengelolaan terpadu. Model ini adalah suatu mekanisme dimana setiap elemen mempunyai peran yang saling mendukung agar terlaksananya tujuan pengelolaan (4). Multi disiplin ilmu bersinergis dalam suatu wadah tim kerja (teamwork) sehingga alokasi waktu untuk menciptakan kesamaan persepsi, prinsip dan tujuan nampak lebih lama. Model terintegrasi (terpadu) ini memerlukan dukungan kelembagaan, baik dari pemerintah maupun dari masyarakat pesisir itu sendiri, disamping validasi daya dukung sumberdaya bagi terselenggaranya tujuan ini (5).
Daftar Bacaan
(1) Kusen, J.D dan B.P. Devi. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pelaksanaan Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir di Sulawesi Utara (Konfrensi Nasional III, 2002).
(2) Anwar, H. The Roles of Institution in the Utilization of Local Resourch. (Penerbit Lontara, 1983).
(3) Karwur, D dan M.E. Ering. Perubahan Masyarakat dan Institusi yang Demokratis melalui Pembuatan Peraturan Daerah Berbasis Masyarakat di Kabupaten Minahasa. Konfrensi Nasional III, 2002).
(4) Barkes, F. Co-management : Bridging the Two Solitudes. Northern Perspective, 1994.
(5) Dahuri, R. J. The Application of Carrying Capacity Concept for Sustainable Coastal Resources Development, 1998. http://pesisir.or.id/journal/jurnal_carrying%20capacity.
7/31/2009
PROCEDURES AND MECHANISM CLONING
The etimologis, said the cloning comes from the Greek word "clone" means the discount that is used to propagate plants. While the terminologis, cloning is the process of making a large number of cells or molecules are identical with the whole cell or molecular origin.
In the field of genetic cloning is a segment of DNA replication without going through the process of sexual (Rekombinasi DNA). This process opens new opportunities in breakthrough technology to change the function and behavior of living beings in accordance with the wishes and needs of men.
Theoretically cloning procedures and mechanisms of living beings through the four (4) stage of the DNA fragment isolation, DNA fragment inserts into the vectors, transformation and selection of cloning.
1) Isolation DNA fragments
Isolation of specific DNA fragments can be done with the method of PCR (polymerase chain reaction) technique, namely amplikasi DNA fragments that are specific in vitro. In general, the DNA used for PCR is the total DNA extracted from the genom of the cell and does not require a high level of purity. DNA sequence that specifically amplication determined by the primary-primary composed of nukleotida. (1)
Materials needed for the process of PCR is a DNA sequence that contains a series that will be (DNA duplication), namely primary, and DNA polimerase mixture of four different deoksiribonukleotida-trifosfat (dATP, dCTP, dGTP and dTTP), and MgCl2.
2) Insertion DNA fragments into vectors
The process of interpolation or continuation molecular DNA fragments with the DNA molecule called a vector ligasi. Ligasi usually occurs between the ends of the truss with the truss hidroksil phosphate. Ligasi between DNA fragments that have the end of the sticky (cohesive ends), which is much more complementary efesien compared with the end of the blunt (blunt ends). Ligasi efficiency is also influenced by the single on the tip of the deoksiadenosin. Ligasi efficiency can be improved, if the DNA fragment that has a single deoksiadenosin at the end of the meeting with the vectors that have timidin on the edge.
3) DNA Transformation
Transformation is the process of transfer of donor DNA molecules from the environment outside the cell. Cloning vector which is the bearer of genes akan dikloning ditransformasi to cells in the wet nurse. Transformation can be either natural or artificial. In the process of natural transformation, the DNA strand ganda shaped and has a string of basa specific membrane proteins into the bacteria through bacterial cell membrane terhidrolisis. In the artificial transformation, bacterial cells into cells made competent by force so that the shroud is permeabel bacterial cells and allows DNA to cells with ties and into sitoplasma, and interact with the genom of bacterial cells. (3)
Competent cells are cells that have a wet nurse competency Entry vectors for cloning. Treatment competent to enter the cells can be made using the method of heat shock (heat shock) or free electric shocks (electroporation method). (2)
4) Selection of cloning
Penyeleksian bacterial colony cloning to obtain the desired way with X-gal or cutting with a restriction enzyme. Selection with X-gal can be used to identify plasmid rekombinan with komplementasi. While cutting with restriction enzyme can be used to select plasmid cloning rekombinan results. Results are dielektroforesis cutting the ribbon and insert DNA fragments that separate from the cloning vector band. (4)
In the application level, the process sequence cloning can be done with the follow the following steps:
1. Preparing for the stem cells, the cells will start to grow into different body cells. Cells obtained from this organism that would dikloning.
2. Stem cells taken selnya nucleus containing the genetic information and then separated from the cells.
3. Preparing egg cells, a cell taken from the adult organism and essentially separated.
4. Nucleus cells from stem cells diimplimentasikan to egg cells.
5. Triggered so that the egg cell division and growth occurs. After a split embryo.
6. Embryo cells that continue to split (blastosis) began to separate themselves and ready to be implemented in the womb.
7. Fetus in the womb grow a fetus with the genetic code exactly the same as the stem cell donor. (5)
Reading List
1. Simbolon, H. Biology Jilid 3. Jakarta, Erlangga Publishers, 1994).
2. Sambrook et al. Molecular Cloning: A Laboratory Manual. New York, CSHL Press, 1989).
3. Stainer et al. The Microbial World. New Jersey, Prentice-Hall, 1986).
4. Seno D.S and E.D. Purwakusumah. Production by L-iisin Genetic Engineering Strain Results. Research Report on FMIPA UI 1995 (not published).
5. Quoted from http://strategis.ic.gc.ca/SSG/tc00026e.html.
In the field of genetic cloning is a segment of DNA replication without going through the process of sexual (Rekombinasi DNA). This process opens new opportunities in breakthrough technology to change the function and behavior of living beings in accordance with the wishes and needs of men.
Theoretically cloning procedures and mechanisms of living beings through the four (4) stage of the DNA fragment isolation, DNA fragment inserts into the vectors, transformation and selection of cloning.
1) Isolation DNA fragments
Isolation of specific DNA fragments can be done with the method of PCR (polymerase chain reaction) technique, namely amplikasi DNA fragments that are specific in vitro. In general, the DNA used for PCR is the total DNA extracted from the genom of the cell and does not require a high level of purity. DNA sequence that specifically amplication determined by the primary-primary composed of nukleotida. (1)
Materials needed for the process of PCR is a DNA sequence that contains a series that will be (DNA duplication), namely primary, and DNA polimerase mixture of four different deoksiribonukleotida-trifosfat (dATP, dCTP, dGTP and dTTP), and MgCl2.
2) Insertion DNA fragments into vectors
The process of interpolation or continuation molecular DNA fragments with the DNA molecule called a vector ligasi. Ligasi usually occurs between the ends of the truss with the truss hidroksil phosphate. Ligasi between DNA fragments that have the end of the sticky (cohesive ends), which is much more complementary efesien compared with the end of the blunt (blunt ends). Ligasi efficiency is also influenced by the single on the tip of the deoksiadenosin. Ligasi efficiency can be improved, if the DNA fragment that has a single deoksiadenosin at the end of the meeting with the vectors that have timidin on the edge.
3) DNA Transformation
Transformation is the process of transfer of donor DNA molecules from the environment outside the cell. Cloning vector which is the bearer of genes akan dikloning ditransformasi to cells in the wet nurse. Transformation can be either natural or artificial. In the process of natural transformation, the DNA strand ganda shaped and has a string of basa specific membrane proteins into the bacteria through bacterial cell membrane terhidrolisis. In the artificial transformation, bacterial cells into cells made competent by force so that the shroud is permeabel bacterial cells and allows DNA to cells with ties and into sitoplasma, and interact with the genom of bacterial cells. (3)
Competent cells are cells that have a wet nurse competency Entry vectors for cloning. Treatment competent to enter the cells can be made using the method of heat shock (heat shock) or free electric shocks (electroporation method). (2)
4) Selection of cloning
Penyeleksian bacterial colony cloning to obtain the desired way with X-gal or cutting with a restriction enzyme. Selection with X-gal can be used to identify plasmid rekombinan with komplementasi. While cutting with restriction enzyme can be used to select plasmid cloning rekombinan results. Results are dielektroforesis cutting the ribbon and insert DNA fragments that separate from the cloning vector band. (4)
In the application level, the process sequence cloning can be done with the follow the following steps:
1. Preparing for the stem cells, the cells will start to grow into different body cells. Cells obtained from this organism that would dikloning.
2. Stem cells taken selnya nucleus containing the genetic information and then separated from the cells.
3. Preparing egg cells, a cell taken from the adult organism and essentially separated.
4. Nucleus cells from stem cells diimplimentasikan to egg cells.
5. Triggered so that the egg cell division and growth occurs. After a split embryo.
6. Embryo cells that continue to split (blastosis) began to separate themselves and ready to be implemented in the womb.
7. Fetus in the womb grow a fetus with the genetic code exactly the same as the stem cell donor. (5)
Reading List
1. Simbolon, H. Biology Jilid 3. Jakarta, Erlangga Publishers, 1994).
2. Sambrook et al. Molecular Cloning: A Laboratory Manual. New York, CSHL Press, 1989).
3. Stainer et al. The Microbial World. New Jersey, Prentice-Hall, 1986).
4. Seno D.S and E.D. Purwakusumah. Production by L-iisin Genetic Engineering Strain Results. Research Report on FMIPA UI 1995 (not published).
5. Quoted from http://strategis.ic.gc.ca/SSG/tc00026e.html.
PROSEDUR DAN MEKANISME KLONING
Secara etimologis, kata kloning berasal dari bahasa Yunani "klon" artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. Sedangkan secara terminologis, kloning adalah proses pembuatan sejumlah besar sel atau molekul yang seluruhnya identik dengan sel atau molekul asalnya.
Dalam bidang genetika kloning merupakan replikasi segmen DNA tanpa melalui proses seksual (Rekombinasi DNA). Proses ini membuka peluang baru dalam terobosan teknologi untuk mengubah fungsi dan prilaku makhluk hidup sesuai dengan keinginan dan kebutuhan manusia.
Secara teoritis prosedur dan mekanisme kloning terhadap makhluk hidup melalui empat (4) tahap yaitu isolasi fragmen DNA, penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor, transformasi dan seleksi hasil kloning.
1) Isolasi fragmen DNA
Isolasi fragmen DNA yang spesifik dapat dilakukan dengan metode PCR (polymerase chain reaction) yaitu teknik amplikasi fragmen DNA yang spesifik secara in vitro. Secara umum DNA yang digunakan untuk PCR adalah total DNA genom yang diekstraksi dari sel dan tidak membutuhkan tingkat kemurnian tinggi. Urutan DNA yang akan diamplikasi secara spesifik akan ditentukan oleh primer-primer yang tersusun dari nukleotida.(1)
Material yang diperlukan untuk proses PCR adalah DNA yang mengandung rangkaian urutan yang akan diperbanyak (duplikasi DNA) yaitu primer, DNA polimerase dan campuran dari empat macam deoksiribonukleotida-trifosfat (dATP, dCTP, dGTP dan dTTP) serta MgCl2.
2) Penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor
Proses penyisipan atau penyambungan molekul fragmen DNA dengan molekul DNA vektor disebut ligasi. Biasanya ligasi terjadi antara ujung gugus fosfat dengan gugus hidroksil. Ligasi antara fragmen DNA yang memiliki ujung lengket (cohesive ends) yang komplementer jauh lebih efesien dibandingkan dengan ujung tumpul (blunt ends). Efisiensi ligasi juga dipengaruhi oleh adanya deoksiadenosin tunggal pada ujung. Efisiensi ligasi dapat ditingkatkan, bila fragmen DNA yang memiliki deoksiadenosin tunggal pada ujung bertemu dengan vektor yang memiliki timidin pada ujung.
3) Transformasi DNA
Transformasi adalah proses pemindahan molekul DNA donor dari lingkungan luar sel. Vektor kloning yang merupakan pembawa gen yang akan dikloning ditransformasi ke dalam sel inang. Transformasi dapat dilakukan secara alami maupun buatan. Pada proses transformasi alami, DNA yang berbentuk untai ganda dan memiliki untaian basa spesifik terhadap protein membran masuk ke dalam bakteri melewati membran sel bakteri terhidrolisis. Pada transformasi buatan, sel bakteri dibuat menjadi sel kompeten secara paksa sehingga selubung sel bakteri bersifat permeabel dan memungkinkan DNA dapat berikatan dengan sel dan masuk ke dalam sitoplasma, kemudian berinteraksi dengan genom sel bakteri.(3)
Sel kompeten adalah sel inang yang memiliki kompetensi untuk dimasuki vektor kloning. Perlakuan untuk memasukkan sel kompeten dapat dilakukan dengan menggunakan metode kejutan panas (heat shock) atau kejutan pulsa listrik (metode electroporation).(2)
4) Seleksi hasil kloning
Penyeleksian koloni bakteri untuk mendapatkan kloning yang diinginkan dengan cara X-gal atau pemotongan dengan enzim restriksi. Seleksi dengan X-gal dapat digunakan untuk mengidentifikasi plasmid rekombinan dengan komplementasi. Sedangkan pemotongan dengan enzim restriksi dapat digunakan untuk menyeleksi plasmid rekombinan hasil kloning. Hasil pemotongan tersebut dielektroforesis dan memperlihatkan pita fragmen DNA sisipan yang terpisah dari pita vektor kloning.(4)
Dalam tataran aplikasi, rentetan proses kloning dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini :
1. Mempersiapkan sel stem, yaitu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel tubuh. Sel ini diperoleh dari makhluk hidup yang hendak dikloning.
2. Sel stem diambil inti selnya yang mengandung informasi genetik kemudian dipisahkan dari sel.
3. Mempersiapkan sel telur, yaitu sebuah sel yang diambil dari makhluk hidup dewasa kemudian intinya dipisahkan.
4. Inti sel dari sel stem diimplimentasikan ke sel telur.
5. Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah menjadi embrio.
6. Sel embrio yang terus membelah (blastosis) mulai memisahkan diri dan siap diimplementasikan ke dalam rahim.
7. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi janin dengan kode genetik persis sama dengan sel stem donor.(5)
Daftar Bacaan
1. Simbolon, H. Biologi Jilid 3. Jakarta, Penerbit Erlangga, 1994).
2. Sambrook dkk. Molecular Cloning: A Laboratory Manual. New York, CSHL Press, 1989).
3. Stainer dkk. The Microbial World. New Jersey, Prentice-Hall, 1986).
4. Seno D.S dan E.D. Purwakusumah. Produksi L-iisin oleh Strain Hasil Rekayasa Genetik. Laporan Penelitian pada FMIPA UI 1995 (tidak dipublikasikan).
5. Dikutip dari http://strategis.ic.gc.ca/SSG/tc00026e.html.
PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA)
Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah penilaian/pengkajian/penelitiaan keadaan desa secara partisipatif. Maka dari itu, metode PRA adalah cara yang digunakan dalam melakukan pengkajian/penilaian/penelitian untuk memahami keadaa atau kondisi desa/wilayah/lokalitas tertentu dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Robert Chambers adalah orang yang mengembangkan metode PRA, menyatakan bahwa metode dan teknik dalam PRA terus berkembang, sehingga sangat sulit untuk memberikan definisi final tentang PRA. Menurutnya PRA merupakan metode dan pendekatan pembelajaran mengenai kondisi dan kehidupan desa/wilayah/lokalitas dari, dengan dan oleh masyarakat sendiri dengan catatan : (1) Pengertian belajar, meliputi kegiatan menganalisis, merancang dan bertindak; (2) PRA lebih cocok disebut metode-metode atau pendekatan-pendekatan (bersifat jamak) daripada metode dan pendekatan (bersifat tunggal); dan (3) PRA memiliki beberapa teknik yang bisa kita pilih, sifatnya selalu terbuka untuk menerima cara-cara dan metode-metode baru yang dianggap cocok.
Jadi pengertian PRA adalah sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat di suatu desa/wilayah/lokalitas untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan.
PRINSIP-PRINSIP PRA
Prinsip-prinsip dasar Participatory Rural Appraisal (PRA) terdiri dari :
1. Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan).
Prinsip ini mengutamakan masyarakat yang terabaikan agar memperoleh kesempatan untuk memiliki peran dan mendapat manfaat dalam kegiatan program pembangunan. Keberpihakan ini lebih pada upaya untuk mencapai keseimbangan perlakuan terhadap berbagai golongan yang terdapat di suatu masyarakat, mengutamakan golongan paling miskin agar kehidupannya meningkat.
2. Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat
Pendekatan PRA bermuatan peningkatan kemampuan masyarakat, kemampuan itu ditingkatkan dalam proses pengkajian keadaan, pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan, sampai pada pemberian penilaian dan koreksi kepada kegiatan yang berlangsung.
3. Prinsip masyarakat sebagai pelaku dan orang luar sebagai fasilitator
PRA menempatkan masyarakat sebagai pusat dari kegiatan pembangunan. Orang luar juga harus menyadari peranannya sebagai fasilitator. Fasilitator perlu memiliki sikap rendah hati serta kesediannya belajar dari masyarakat dan menempatkannya sebagai narasumber utama dalam memahami keadaan masyarakat itu. Pada tahap awal peranan orang luar lebih besar, namun seiring dengan berjalannya waktu diusahakan peran itu bisa berkurang dengan mengalihkan prakarsa kegiatan PRA para masyarakat itu sendiri.
4. Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan
Salah satu prinsip dasarnya adalah pengakuan akan pengalaman dan pengetahuan tradisional masyarakat. Hal ini bukan berarti bahwa masyarakat selamanya benar dan harus dibiarkan tidak berubah, sehingga harusnya dilihat bahwa pengalaman dan pengetahuan masyarakat serta pengetahuan orang luar saling melengkapi dan sama bernilainya, dan bahwa proses PRA merupakan ajang komunikasi antara kedua sistem pengetahuan itu agar melahirkan sesuatu yang lebih baik.
5. Prinsip Santai dan informal
Kegiatan PRA diselenggarakan dalam suasana yang bersifat luwes, terbuka, tidak memaksa dan informal. Situasi ini akan menimbulkan hubungan akrab, karena orang luar akan berproses masuk sebagai anggota masyarakat, bukan sebagai tamu asing yang oleh masyarakat harus disambut secara resmi.
6. Prinsip Triangulasi
Salah satu kegiatan PRA adalah usaha mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi secara sistematis bersama masyarakat. Untuk mendapatkan informasi yang kedalamnnya bisa diandalkan kita dapat menggunakan Triangulasi yang merupakan bentuk pemeriksaan dan pemeriksaan ulang (check and recheck) informasi. Triangulasi dilakukan melalui penganekaragaman keanggotaan tim (keragaman disiplin ilmu atau pengalaman), penganekaragaman sumber informasi (keragaman latar belakang golongan masyarakat, keragaman tempat, jenis kelamin) dan keragaman teknik.
7. Prinsip mengoptimalkan hasil
Prinsip mengoptimalkan atau memperoleh hasil informasi yang tepat guna menurut metode PRA adalah :
- Lebih baik kita "tidak tahu apa yang tidak perlu kita ketahui" (ketahui secukupnya saja)
- Lebih baik kita "tidak tahu apakah informasi itu bisa disebut benar seratus persen, tetap diperkirakan bahwa informasi itu cenderung mendekati kebenaran" (daripada kita tahu sama sekali)
8. Prinsip orientasi praktis
PRA berorientasi praktis yaitu pengembangan kegiatan. Oleh karena itu dibutuhkan informasi yang sesuai dan memadai, agar program yang dikembangkan bisa memecahkan masalah dan meningkatkan kehidupan masyarakat. Perlu diketahui bahwa PRA hanyalah sebagai alat atau metode yang dimanfaatkan untuk mengoptimalkan program-program yang dikembangkan bersama masyarakat.
9. Prinsip keberlanjutan dan selang waktu
Metode PRA bukanlah kegiatan paket yang selesai setelah kegiatan penggalian informasi dianggap cukup dan orang luar yang memfasilitasi kegiatan keluar dari desa. PRA merupakan metode yang harus dijiwai dan dihayati oleh lembaga dan para pelaksana lapangan, agar problem yang mereka akan kembangkan secara terus menerus berlandaskan pada prinsip-prinsip dasar PRA yang mencoba menggerakkan potensi masyarakat.
10. Prinsip belajar dari kesalahan
Terjadinya kesalahan dalam kegiatan PRA adalah suatu yang wajar, yang terpenting bukanlah kesempurnaan dalam penerapan, melainkan penerapan yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada. Kita belajar dari kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang terjadi, agar pada kegiatan berikutnya menjadi lebih baik.
11. Prinsip terbuka
Prinsip terbuka menganggap PRA sebagai metode dan perangkat teknik yang belum selesai, sempurna dan pasti benar. Diharapkan bahwa teknik tersebut senantiasa bisa dikembangkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Sumbangan dari mereka yang menerapkan dan menjalankannya di lapangan untuk memperbaiki konsep, pemikiran maupun merancang teknik baru yang akan sangat berguna dalam mengembangkan metode PRA.
Robert Chambers adalah orang yang mengembangkan metode PRA, menyatakan bahwa metode dan teknik dalam PRA terus berkembang, sehingga sangat sulit untuk memberikan definisi final tentang PRA. Menurutnya PRA merupakan metode dan pendekatan pembelajaran mengenai kondisi dan kehidupan desa/wilayah/lokalitas dari, dengan dan oleh masyarakat sendiri dengan catatan : (1) Pengertian belajar, meliputi kegiatan menganalisis, merancang dan bertindak; (2) PRA lebih cocok disebut metode-metode atau pendekatan-pendekatan (bersifat jamak) daripada metode dan pendekatan (bersifat tunggal); dan (3) PRA memiliki beberapa teknik yang bisa kita pilih, sifatnya selalu terbuka untuk menerima cara-cara dan metode-metode baru yang dianggap cocok.
Jadi pengertian PRA adalah sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat di suatu desa/wilayah/lokalitas untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan.
PRINSIP-PRINSIP PRA
Prinsip-prinsip dasar Participatory Rural Appraisal (PRA) terdiri dari :
1. Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan).
Prinsip ini mengutamakan masyarakat yang terabaikan agar memperoleh kesempatan untuk memiliki peran dan mendapat manfaat dalam kegiatan program pembangunan. Keberpihakan ini lebih pada upaya untuk mencapai keseimbangan perlakuan terhadap berbagai golongan yang terdapat di suatu masyarakat, mengutamakan golongan paling miskin agar kehidupannya meningkat.
2. Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat
Pendekatan PRA bermuatan peningkatan kemampuan masyarakat, kemampuan itu ditingkatkan dalam proses pengkajian keadaan, pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan, sampai pada pemberian penilaian dan koreksi kepada kegiatan yang berlangsung.
3. Prinsip masyarakat sebagai pelaku dan orang luar sebagai fasilitator
PRA menempatkan masyarakat sebagai pusat dari kegiatan pembangunan. Orang luar juga harus menyadari peranannya sebagai fasilitator. Fasilitator perlu memiliki sikap rendah hati serta kesediannya belajar dari masyarakat dan menempatkannya sebagai narasumber utama dalam memahami keadaan masyarakat itu. Pada tahap awal peranan orang luar lebih besar, namun seiring dengan berjalannya waktu diusahakan peran itu bisa berkurang dengan mengalihkan prakarsa kegiatan PRA para masyarakat itu sendiri.
4. Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan
Salah satu prinsip dasarnya adalah pengakuan akan pengalaman dan pengetahuan tradisional masyarakat. Hal ini bukan berarti bahwa masyarakat selamanya benar dan harus dibiarkan tidak berubah, sehingga harusnya dilihat bahwa pengalaman dan pengetahuan masyarakat serta pengetahuan orang luar saling melengkapi dan sama bernilainya, dan bahwa proses PRA merupakan ajang komunikasi antara kedua sistem pengetahuan itu agar melahirkan sesuatu yang lebih baik.
5. Prinsip Santai dan informal
Kegiatan PRA diselenggarakan dalam suasana yang bersifat luwes, terbuka, tidak memaksa dan informal. Situasi ini akan menimbulkan hubungan akrab, karena orang luar akan berproses masuk sebagai anggota masyarakat, bukan sebagai tamu asing yang oleh masyarakat harus disambut secara resmi.
6. Prinsip Triangulasi
Salah satu kegiatan PRA adalah usaha mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi secara sistematis bersama masyarakat. Untuk mendapatkan informasi yang kedalamnnya bisa diandalkan kita dapat menggunakan Triangulasi yang merupakan bentuk pemeriksaan dan pemeriksaan ulang (check and recheck) informasi. Triangulasi dilakukan melalui penganekaragaman keanggotaan tim (keragaman disiplin ilmu atau pengalaman), penganekaragaman sumber informasi (keragaman latar belakang golongan masyarakat, keragaman tempat, jenis kelamin) dan keragaman teknik.
7. Prinsip mengoptimalkan hasil
Prinsip mengoptimalkan atau memperoleh hasil informasi yang tepat guna menurut metode PRA adalah :
- Lebih baik kita "tidak tahu apa yang tidak perlu kita ketahui" (ketahui secukupnya saja)
- Lebih baik kita "tidak tahu apakah informasi itu bisa disebut benar seratus persen, tetap diperkirakan bahwa informasi itu cenderung mendekati kebenaran" (daripada kita tahu sama sekali)
8. Prinsip orientasi praktis
PRA berorientasi praktis yaitu pengembangan kegiatan. Oleh karena itu dibutuhkan informasi yang sesuai dan memadai, agar program yang dikembangkan bisa memecahkan masalah dan meningkatkan kehidupan masyarakat. Perlu diketahui bahwa PRA hanyalah sebagai alat atau metode yang dimanfaatkan untuk mengoptimalkan program-program yang dikembangkan bersama masyarakat.
9. Prinsip keberlanjutan dan selang waktu
Metode PRA bukanlah kegiatan paket yang selesai setelah kegiatan penggalian informasi dianggap cukup dan orang luar yang memfasilitasi kegiatan keluar dari desa. PRA merupakan metode yang harus dijiwai dan dihayati oleh lembaga dan para pelaksana lapangan, agar problem yang mereka akan kembangkan secara terus menerus berlandaskan pada prinsip-prinsip dasar PRA yang mencoba menggerakkan potensi masyarakat.
10. Prinsip belajar dari kesalahan
Terjadinya kesalahan dalam kegiatan PRA adalah suatu yang wajar, yang terpenting bukanlah kesempurnaan dalam penerapan, melainkan penerapan yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada. Kita belajar dari kekurangan-kekurangan atau kesalahan yang terjadi, agar pada kegiatan berikutnya menjadi lebih baik.
11. Prinsip terbuka
Prinsip terbuka menganggap PRA sebagai metode dan perangkat teknik yang belum selesai, sempurna dan pasti benar. Diharapkan bahwa teknik tersebut senantiasa bisa dikembangkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Sumbangan dari mereka yang menerapkan dan menjalankannya di lapangan untuk memperbaiki konsep, pemikiran maupun merancang teknik baru yang akan sangat berguna dalam mengembangkan metode PRA.
Langganan:
Postingan (Atom)